MANUSIA DAN CINTA KASIH

Keliling Ibu Kota bersama ‘‘si Bravo’’
Bravo, salah satu jenis motor dari produk Suzuki, yang berasal dari Negara jepang. Motor yang mungkin sudah jarang dijumpai lagi di era informasi ini, bahkan bisa dibilang  sudah mulai punah, karena setiap perusahaan terus meng-update produknya menjadi lebih baik. Akan tetapi Bravo merupakan kendaraan bermotor yang sangat spektakuler. Spektakuler khususnya bagi aku dan keluarga aku. Karena banyak sekali jasanya dalam menemani kami ke tempat-tempat yang sangat indah dan tak terlupakan.

Berlibur memang kegiatan yang sangat menyenangkan, apalagi kalau pergi dengan keluarga. Kejadian ini terjadi pada saat aku berusia  sebelas tahun, saat aku menduduki bangku sekolah dasar. Ayah ku menjajikan hadiah bila aku mendapat peringkat pertama. Menurut ku itu merupakan syarat yang tak begitu susah, karena aku mendapat peringkat satu sejak duduk di sekolah. “Keliling kota Jakarta” wah…ini merupakan hadiah prestasiku yang membuat aku loncat kegirangan.

Minuman, Makanan, snack, serta perlengkapan bayi adikku, sudah siap. Let’s Rock to Our Adventure. Percaya atau tidak kita pergi bersama “si Bravo”. Yang aku tidak habis pikir sampai saat ini adalalah kekuatan “si Bravo”, karena yang menaikinya adalah seluruh keluarga ku. Aku mempunyai dua orang adik (yang berumur sembilan tahun dan satu tahun) dan kedua orang tuaku yang bisa dibilang bertubuh besar termasuk diriku. Tetapi “si Bravo” mampu membawa kita ke keliling Jakarta kotaku tercinta.

Kebun Binatang Ragunan, tempat pertama yang kami kunjungi, karena letaknya tidak terlalu jauh dari rumah kami,dan tidak terlalau lama kami disini karena kami harus ketempat lain. Tujuan selanjutnya adalah Taman Mini Indonesia, kami memasuki satu Musium  dan Kolam Air Tawar. Waktu menunjukan pukul Sembilan lebih sepuluh menit, dan kami melanjutkan ke Planetarium. Hari itu antrean karcis masuk planetarium sangat panjang mungkin karena liburan. Setelah mengantre kirakira satu setngah jam, giliran kami pun tiba. “Maaf  pak tempat duduknya sudah terisi semua untuk sesi siang,kalau bapak mau yang sesi sore” begitu ucap mba-mba penjual tiket. Kami sangat kesal mendengarnya, tiba-tiba ayahku berbicara kepada mba-mba tersebut dan anehnya kamipun di bolehkan masuk. Setelah kami masuk, sungguh tidak ada tempat. Lalu ayahku mengajak kami menuruni sisi tangga dan pada tangga dasar ayah berbaring mencontohkan kepada kami. Ternyata aku tahu mengapa kami boleh masuk.Tetapi posisi ini lebih enak daripada duduk, bahkan beberapa orang yang duduk mengikuti kami. “Ayahku hebat”, gumamku salut. Dan memang terbukti posisi kami jauh lebih nyaman dan bahkan kami merasa bintang dan seluruh benda angkasa di atas kami itu nyata. Setelah berpetualang ke angkasa kami melanjutkan ke dunia air. Kami dan “si Bravo” menuju Jakarta Utara. Apalagi kalau bukan Taman Impian Jaya Ancol, tapi kami hanya ke Sea World nya saja karena hari sudah mulai sore. Ketika membeli karcis Anehnya kami  hanya membeli tiga, padahal kami berlima dan harus membeli empat karena balita tidak dihitung. Ternyata itu karena adikku yang  berumur Sembilan tahun tubuhnya kecil, dan dia di gendong oleh ayahku. Mungkin dikira balita juga,hahaha tapi lumayan untuk penghematan. Dunia laut memang indah, kami berada seolah-olah didasar laut. Ikan-ikan pun terlihat jelas dan begitu dekat. Disana ada kolam kaca kecil, didalamnya ada bintang laut, lintah laut, dan ada ikan rupanya seperti hiu tapi kecil, aku tak tahu namanya. Petugas pun membolehkan kami untuk memegang bintang laut, akan tetapi mamaku malah mengambil ikan yang aku bilang seperti hiu itu dan diangkatnya keluar dari kolam. Akhirnya petugas memarahi mamaku. Kami hanya tertawa karena mamaku memang seperti itu. Setelah itu kami pulang, di perjalanan pulang kami melewati Monas, tapi langit sudah memerah dan mataharipun sudah berada di ufuk barat, mengajak kami untuk pulang.

Perjalanan yang menyenangkan kami sangat lelah begitu juga “si Bravo”. Tiga hari telah berlalu setelah perjalanan panjang kami,tetapi “si Bravo”  pun tetap tidak mau menyala. Dia ingin hibernasi kali ya????

Dengan “si Bravo”  aku menyadari betapa sayangnya orangtuaku padaku, meski kami tak memakai mobil mewah, ke tempat-tempat yang mahal, tapi inilah yang terindah. Orangtuaku adalah pahlawanku,inspirasiku yang punya cara unik yang akan menggoreskan warna-warna indah dalam hidupku.

Comments

Popular posts from this blog

Latihan Pascal

Home Learning with RAF and Bunda Millati

LINK BELANJA ONLINE MILLATI